BitDefender Total Security 2012 Full Version

BitDefender telah merilis 3 produknya yang terbaru yaitu BD Antivirus, BD Internet Security, dan BD Total Security 2012. Sekarang aja masih 2011, hebatnya, lagi - lagi ini software meraih peringkat pertama kategori antivirus terbaik dunia. Apa saja yang baru?

Microsoft Office Professional Plus 2010

Kali ini, Microsoft telah merilis versi office terbarunya yaitu Microsoft Office Professional Plus 2010. Pastinya banyak fitur dan fasilitas lain yang dipersembahkan.Bagi kamu - kamu yang ingin mencobanya, silahkan download.

Download Format Factory - Complete Converting Tools

Format factory merupakan media konversi multifungsi yang berfungsi untuk mengkonversi file audio dan video ke beberapa format file lainnya.

7-zip 9.20 best free compressing tools

7-Zip is open source software. Most of the source code is under the GNU LGPL license. The unRAR code is under a mixed license: GNU LGPL + unRAR restrictions.

Install Windows lewat USB / Flashdisk dengan WinToFlash

WinToFlash starts a wizard that will help pull over the contents of a windows installation CD or DVD and prep the USB drive to become a bootable replacement for the optical drive. It can alsow do this with your LiveCD.

Showing posts with label Education. Show all posts
Showing posts with label Education. Show all posts

Monday, August 29, 2011

Open Source dan Dilemanya

Kita pasti lah dah paham bener gimana FOSS berkembang di negara ni. Semua pasti dimulai dengan kalimat "jatuh bangun aku mengejarmu". Semua pasti pernah ngalamin masalah (ga terkecuali GOSC sndri juga pernah kena masalah), mulai dari cueknya orang2 ampe dikatain fanatik segala macem. Banyak yang bilang klo "komunitas open source / linux tuh pembenci windows n OS berbayar laen". Sekarang kita tanya diri sendiri lah, yang kita benci tu Windows nya atw pembajakannya? Yang kita benci tuh Microsoft nya atau praktek monopoli nya? Yang kita benci tuh aplikasi berbayarnya atau dominasinya yang "hampir mutlak" terhadap konsumsi perangkat lunak?


Kita memang ga bisa mungkir kalo sebagian besar (bahkan mungkin semua) anggota komunitas open source / linux di Indonesia berangkat dari OS Windows di awalnya. Dan sebagian besar lagi (mungkin juga semuanya) berangkat dari bajakan. Ane sendiri sebelum pke Fedora tuh pke Windows bajakan dulu selama 2 taun. Ga cuma make doang, ane juga ngulik dalemannya ampe bisa maintenance OS (n jadi langganan temen2 klo ngebenerin kompi or laptop). Tapi (ane tanya) apakah kita salah pake bajakan? ada 2 jawaban, ya n ngga. Ya, klo kita dah ngerti "haram"-nya pembajakan dan efek busuk dari pembajakan itu sendiri. Ngga, klo kita belom ngerti apa itu pembajakan (intinya ttg crack) dan yg ada dalam pikiran kita tuh klo komputer atau laptop pasti Windows. Why? Pertama beli kompi (pas ane gebleg banget masalah komputer,ampe copy paste aja takut abis data semuanya.. ahhahahaaa) si kompi dah ada Windows di dalemnya. Saat itu ane berfikir "ini toh yang namanya komputer". Saat itu ane masih ga ngerti masalah OS legal dan bajakan. Ane santai aja pake. Dan ane yakin (bahkan ampe sekarang) masih banyak orang2 yang senasib ama ane dulu pas pertama punya komputer,bahwa "komputer hanya akan berjalan jika diinstal Windows".

Ok, dah gini, siapa yang mesti disalahin? Ga ada,broww. Semua punya opini buat ngebela diri masing2. Mu nyalahin siapa? Toko komputer? Mereka hanya tau "memuaskan konsumen" sehingga "itu"-lah yang mereka install dalam komputer. Lembaga pendidikan? kebanyakan dari mereka hanya mengikuti kurikulum, bisa dilihat dari modul komputer yang selalu berbasis aplikasi berbayar. Pemerintah? Mereka cuma menerapkan standar pengajaran yang dirasa "tidak menyulitkan" lembaga pendidikan dan siswa. Warnet? Mereka hanya menyediakan layanan yang lumrah di masyarakat aja. Jadi,siapa yang salah? Jawabannya adalah (ni jawaban yang paling bener, tapi ga pernah bisa nyelesaiin masalah. BT) "kembali pada diri sendiri". Hahahahahaaaa...

Ok (lagi), pertanyaannya sekarang "kenapa hal ini bisa terjadi,Fernando?" Karena manusia sekarang dah nyepelein sarapan ma tidur siang. Lha,kok? (pasti pada bingung) Ini menunjukan tingkat idealisme masyarakat yang semakin tinggi. Orang2 bakal nyepelein hal yang mereka anggap "kecil" dan merasa mampu menggantinya dengan yang lain. Padahal sarapan tuh penting dalam metabolisme tubuh dan tidur siang tuh penting dalam perkembangan otak dan mengatasi stress. Begitu juga dengan FOSS. Karena hal sepele, "FOSS itu gratis", maka mereka menganggap FOSS tidak berkualitas dan merasa aplikasi berbayar tuh lebih berkualitas sehingga mereka lebih memilih menggunakan aplikasi berbayar (meskipun harus menggunakan yang bajakan... ironis). Jadi, bagi masyarakat Indonesia yang telah terpuruk pada idealismenya sendiri, duit merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas produk. Contohnya gini, ane nanya, bagus mana sih hp android Nexian atau Motorola? Pasti kebanyakan ngejawab "bagusan Motorola lah, jauh banget". Logis. Motorola tuh brand amrik. Nexian cuma "ocin". N pasti lebih mahal Motorola sebab pajak produk amrik tuh gede sedangkan ocin hampir tanpa pajak. Tapi tahukah Anda kalau hp android Motorola ma Nexian dibikin di satu pabrik yang sama : Foxconn, dan dalemannya tuh sama banget cuma beda di merk doang? NAH LOH.. Hahahahahaaaa (info lengkap ttg android, tanya Ahmad Syah).

Dasar masyarakat indonesia. Segala macem pake bisnis. Ada ini, liat sudut pandang bisnis. Ada itu, liat prospek bisnis. Ada apa, liat potensi bisnis. Apa ga ada hal laen yang lebih penting dari bisnis,brow? Ini yang bikin acuan kualitas tuh didasarin ama harga yang dibandrol, bukan kualitas berdasarkan benchmark dan penelitian ilmiah laennya. FOSS ga berkualitas? Kata siapa? Facebook yang lagi Anda-anda buka sekarang juga berbasis proyek open source semua (http://developers.facebook.com/opensource/). Memang kita semua perlu duit buat idup, n duit itu didapet dari bisnis. Tapi apa etis klo segala macem dijadiin d mengacu sama bisnis? Masa ampe nolong kucing aja minta bayaran akibat mengacu ama bisnis? Jangan lah, terkadang ada (bahkan banyak) isu yang mesti dilepas jauh2 dari bisnis. Contonya FOSS. FOSS bukan bisnis, tapi para pengembangnya bisa idup ampe sekarang. Kenapa? Cuma orang2 yang ga berpikiran sok bisnismen yang bakal ngerti. Google n Facebook adalah pemberi layanan gratis buat masyarakat. Tapi apa mereka bangkrut? Apa pernah mereka kekurangan duit? GA. Bahkan kekayaan Google dah lebih dari Microsoft yang notabene adalah perusahaan yang layanannya serba dijual sehingga dah lumayan lama Google masuk daftar perusahaan pesaing Microsoft.

Pertanyaan lagi, apa Facebook dan Google tuh berbisnis? IYA. TAPI, sasaran bisnisnya logis. Ane yakin lah para bisnismen bakal ngerti. Kalo ga ngerti, jangan pernah ngobrol masalah bisnis lagi. Ane bukan muak sama bisnis lho. Ane cuma miris aja, knpa segala macem diliatnya cuma dari kacamata bisnis n engga dari kacamata laen? Kita masyarakat Indonesia, masyarakat yang gotong royong, n dalam gotong royong tuh ga ada bisnis. Sorry ane ngobrol terlalu jauh masalah bisnis, soalnya masalah ini yang bikin pandangan kualitas bangsa indonesia terhadap produk tuh semakin kabur. FOSS tuh salah satu korbannya. Akibatnya kita yang kewalahan nyebarin. Kita cuma mau ngasih alternatif penggunaan komputer yang bersih, aman, dan halal. Tapi cibirannya itu loh yang ga nahan. Berbagai alasan dilayangkan cuma untuk satu tujuan : membenarkan pembajakan. "Repot", "Ga biasa", "Susah", "Bingung", "Pusing", "Ribet", "Apaan sih?", "Apaan tuh?", "Baru denger", "Ga ngerti", "Apa lagi nih?", (n yang lebih nyakitin) "MALES", dll. Hahahahaaaa.

Akhirnya kita balik lagi ke jawaban yang paling bener, tapi ga pernah bisa nyelesaiin masalah : "Kembali pada diri sendiri". Apa kita bakal terus nyebarin FOSS supaya masyarakat pada "terang" sama yang namanya FOSS? Pengalaman ane 2 taun pake bajakan, nyeseknya ampe sekarang. Sekarang, ane lebih lama pake FOSS (baru 3 taunan) dibanding bajakan (cuma 2 taun), n ane dah ngerasain manpaatnya. Jadi tolong buat rekan2 semuanya, masalah apapun yang dihadapi dan terjadi diantara kita, janganlah kita sampai bercerai dan berubah haluan keyakinan (sinetron dulu dikit.. hehehee). Intinya saling bantu. Makasih buat yang selama ini ngebantuin GOSC, sorry ane blom bisa ngasih apa2 ya. Akhir kata, ya berakhirlah dokumen ni. Ahhahahahaaa..

Sumber : Garut Open Source Community - Group Page on Facebook
Author : Rickard Elsen

Wednesday, June 10, 2009

Apa itu HSDPA / 3,5G

Perkembangan teknologi jaringan dari tahun ke tahun terus berkembang pesat. Dengan perbaikan kualitas dan kecepatan akses, sehingga lebih memudahkan para penggunanya menjelajah dunia internet, tapi tentunya dengan alat yang tidak murah.

Sebelum membahas 3,5G, ada baiknya kita tahu dulu teknologi yang sebelumnya. Soalnya dari survey yang saya lakukan, kebanyakan orang belum tahu apa sebenarnya istilah seperti GPRS,E-GPRS,UMTS/3G,HSDPA/3.5G, dan sekarang WiMax/4G. Ketika ditanya apa itu 3G, yang mereka jawab hanyalah handphone dengan dua kamera dan bisa melakukan video call, itu saja. Sebenarnya bukan itu teman - teman. Percuma punya handphone bagus tapi tidak bisa menggunakan fitur sebenarnya.

Perkembangan Teknologi Jaringan dari Generasi ke Generasi
1G --> AMPS
2G -->GSM dan CDMA
2,5G -->GPRS
2,75G -->E-GPRS
3G -->UMTS
3,5G --> HSDPA


Nah sekarang mari kita bahas dari teknologi jaringan generasi pertama

AMPS (Advanced Mobile Phone System)/1 Generation
Pada tahun 1980-an mobile phone pertama mulai diperkenalkan secara komersial di Amerika Serikat. Inilah generasi pertama seluler (1G). Sinyalnya masih sistem analog dengan cara kerja mirip radio AM/FM. Di Indonesia sendiri sistem ini muncul di tahun 1990-an lewat teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System). Kehadirannya diwarnai kemunculan operator berbasis teknologi AMPS. Tetapi banyak perusahaan yang gulung tikar karena perkembangan teknologi yang lebih tinggi. Era TDMA (Time Division Multi Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access) datang menggantikan posisi 1G. Contoh teknologi dari TDMA adalah ponsel berteknologi GSM (Global System for Mobile Communication) yang sudah tak asing lagi bagi kita. GSM dan CDMA kemudian menjadi generasi kedua (2G). Dibandingkan CDMA, perkembangan GSM lebih menonjol.

TDMA (Time Division Multi Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access)/2 Generation
FDMA, TDMA dan CDMA datang menggantikan era AMPS mari kita bahas 1 per satu

FDMA
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu pelanggan, satu jalan". Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:

• Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
• Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
• Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz
• dan seterusnya.

Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah:
100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.

Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz.

Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.

TDMA
Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu pelanggan, TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi kanal-kanal komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa lama seorang pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu slot waktu digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode yang disebut satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang sama.

Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang- ulang sehingga akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D- E-F-G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang menggunakan satu pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul komunikasi terputus-putus yang mengganggu pembicaraan.

Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu periode pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau modulasi digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi format digital dahulu.

CDMA
Teknik CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude Shannon dan Robert Pierce (yang banyak jasanya untuk kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini) menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari frekuensi/FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan perbedaan kode. Jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama.

CDMA (juga disebut DSSS/ direct sequence spread spectrum) merupakan salah satu dari dua jenis teknik murni spread spectrum multiple access (SSMA). Jenis lainnya dikenal sebagai FHMA (frequency hopping spread spectrum). Kedua jenis ini tergolong SSMA karena sinyalnya tersebar (spread) pada spektrum pita frekuensi yang lebar. Pada CDMA, penyebaran sinyal diperoleh akibat proses perkalian data input (yang mempunyai waktu perubahan lambat) dengan kode PN (yang mempunyai waktu perubahan cepat).

Walaupun pita frekuensinya lebar, tegangan sinyal yang dihasilkan sangat kecil, menyerupai noise (bising) yang selalu menyertai gelombang radio. Sehingga apabila dimonitor oleh penerima lain, sinyal yang dipancarkan oleh pengirim berbasis CDMA hanya berupa noise (seolah-olah menunjukkan ketiadaan sinyal pancar) yang tidak mengganggu sinyal lain. Sifat CDMA yang lain adalah kemampuannya untuk tahan terhadap jamming (penutupan oleh sinyal yang lebih kuat) pada pita frekuensi sempit. Hal ini terjadi karena jamming pada pita frekuensi sempit itu tidak akan mengganggu sinyal-sinyal CDMA yang tersebar di pita frekuensi lain.

Walaupun begitu jika diterapkan pada telepon seluler, CDMA mempunyai masalah yang disebut near-far problem. Masalah ini terjadi akibat pemakaian pita frekuensi yang sama pada waktu yang sama. Akibatnya, pelanggan yang paling dekat dengan base station (BTS) akan mendominasi BTS karena sinyalnya diterima (oleh BTS) paling besar dibandingkan dengan pelanggan lain yang jaraknya lebih jauh. Bagi pelayanan yang baik, hal itu tidak diharapkan. Untuk mengatasinya dipakailah teknik power control. Teknik ini menyebabkan BTS memerintahkan ponsel pelanggan untuk mengurangi daya pancar (secara otomatis) ketika sinyalnya diterima paling besar. Sehingga seluruh pelanggan di areal cakupan BTS akan diterima dengan besar sinyal yang sama.

CDMA dapat dikombinasikan dengan teknik lain untuk menjadi teknik hibrid semacam: FCDMA yang merupakan kombinasi dari FDMA dan CDMA, TCDMA yang merupakan kombinasi dari TDMA dan CDMA. Juga ada DS-FHMA yang merupakan kombinasi dari CDMA/DSSS dengan FHMA.

http://www.spyrozone.net

Contoh teknologi dari TDMA adalah ponsel berteknologi GSM (Global System for Mobile Communication) yang sudah tak asing lagi bagi kita. GSM dan CDMA kemudian menjadi generasi kedua (2G). Dibandingkan CDMA, perkembangan GSM lebih menonjol.

GSM / 1G
GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA(Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.

GSM memungkinkan untuk melakukan komunikasi langsung jarak jauh secara global. GSM berkembang cepat menuju layanan data bergerak,sehingga dapat mentransfer data dari satu titik ke titik lainnya. Disini lah perkembangan teknologi internet melalui ponsel muncul. Teknologi ini dinamakan GPRS.Teknologi GSM ini mendekati generasi ke tiga sehingga disebut dengan 2,5G.

GPRS (General Packet Radio Services)/ 2,5 Generation
GPRS atau 2,5G merupakan layanan komunikasi data berbasis paket yang dapat dilakukan melalui ponsel, sehingga ponsel tidak hanya dapat menerima panggilan atau sms saja ,tetapi juga dapat melakukan pengiriman data seperti e-mail, data gambar (MMS), dan internetan. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, berkecepatan mulai dari 56 kbps sampai 114 kbps, sehingga memungkinkan untuk melakukan transfer data melalui komputer.Karena GPRS dibuat berdasarkan komunikasi GSM (Global System for Mobile communication), maka secara teori akan lebih murah daripada sambungan telepon seluler jenis lainnya. Sekarang ini semua ponsel sudah memiliki koneksi jaringan ini, sepertinya ini merupakan hal minimal yang wajib digunakan pada setiap produk handphone sekarang. Dan hampir seluruh kota di indonesia bahkan desa, operator telah memasang teknologi ini.

EDGE-GPRS (E-GPRS)/ 2,75 Generation
EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) turut meramaikan teknologi komunikasi selular. Dengan EDGE, kecepatan pengiriman datanya 3 kali lebih cepat yaitu 256 Kbps. EDGE bisa dikategorikan sebagai generasi ke-2,75 atau 2,75G karena berada di antara 2,5G dan 3,5G. E-GPRS pun sudah banyak diaplikasikan pada ponsel sekarang, tetapi ponsel kelas menengah ke atas. E-GPRS belum 100% menjangkau seluruh wilayah indonesia, masih di daerah kota besar dan hanya sebagian wilayah kota kecil. Tetapi para provider seluler pun terus melakukan pengembangan di tiap wilayah, hanya masalah waktu yang lama.

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service)/3 Generation
UMTS atau yang biasa disebut 3G merupakan lanjutan dari GSM/GPRS/E-GPRS. Kecepatannya mencapai 384 kbps pada frekuensi 5 KHz. 3G memilih teknik WCDMA (Wideband CDMA)yang menggunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second). Dengan 3G memungkinkan akses internet yang lebih cepat. 3G di Indonesia sekarang ini sudah mulai memasuki kota - kota kecil walaupun hanya di beberapa titik tergantung dari para provider seluler. Ponsel yang mendukung 3G masih terbilang mahal dan ditakuti karena harganya, walaupun sekarang sudah banyak yang murahnya tetapi tetap diatas 1 jt.

HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) / 3.5 Generation
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) merupakan kelanjutan dari UMTS/3G dimana memberikan kecepatan berkali - kali lipat dari 3G.HSDPA fase pertama berkecepatan4,1Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkecepatan 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik download).

HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam. Berinternet mobile semakin banyak pilihan. Beberapa layanan siap menjadi teman yang diandalkan dikala membutuhkan akses internet di mana saja. Terlebih,saat ini sudah bisa menikmati layanan mobile broadband berbasis teknologi generasi 3,5 (HSDPA), yang mampu menyediakan kapasitas transfer data hingga 3,2 Mbps.Operator seluler yang kini menyediakan jasa itu diantaranya, Telkomsel, Indosat dan XL.

Dalam demilih layanan semua penyelenggara layanan 3,5G menjanjikan kecepatan tinggi. Tentunya dengan tarif yang tidak murah juga. 3,5G di Indonesia masih hanya beradap di kota - kota besar, itu pun juga hanya di beberapa titik saja. Ponsel yang memiliki teknologi ini adalah ponsel kelas atas, yang harganya 1,5jt ke atas.

Walaupun HSDPA downloadnya cepat, tetapi tetap saja uploadnya 128 kbps. Maka sekarang mulai ramai yang namanya HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) yang mencapai kecepatan 5,76 Mbps. Tetapi teknologi ini di Indonesia masih terbilang baru. Jangankan HSUPA, 3G aja masih ngos - ngosan. Semoga teknologi - teknologi ini cepat menyebar luas di Indonesia, hanya masalah waktu dan biaya saja.